Putra

Bersyukur atas Mimpi yang Terwujud 

Kalau saja ia tidak buru-buru mengisi pulsa dan telat untuk merespons pesan yang masuk ke handphone-nya, ceritanya pasti akan lain. 

Putra adalah anak sulung dari dua bersaudara asal Banda Aceh, yang lahir pada tahun 2001. Ia masuk Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala angkatan 2020, disusul adiknya dua tahun kemudian di kampus yang sama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). 

Kedua orangtua Putra bertugas di Kepolisian RI dan beberapa tahun lagi akan memasuki masa pensiun. Namun, sejak sang adik masuk kuliah, mereka mulai mengalami kesulitan ekonomi. Selain biaya kuliah yang tidak kecil, Putra juga memiliki riwayat sebuah penyakit yang mengharuskan mereka menyetok obat-obatan yang harganya tidak murah, namun sayangnya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Untuk membantu meringankan beban biaya orangtua, Putra pun mulai rajin mencari informasi beasiswa di berbagai platform sosial media seperti Instagram dan tiktok. Di tahun 2021 ia mendaftarkan diri ke sana-sini, termasuk ke Yayasan Karya Salemba Empat (KSE). 

Setelah melewati semua tahapan seleksi, Putra tidak lulus tes di tempat manapun. “Saya sedih sekali waktu itu,” imbuhnya. Waktu pun terus berjalan. Pada suatu hari di pertengahan tahun 2022, dering telepon dari nomor tak dikenal masuk berkali-kali ke HP Putra yang sedang mengendarai sepeda motor. 

“Pas saya berhenti mau telepon balik, ternyata saya tidak ada pulsa. Saya abaikan, tapi masih ditelepon terus. Saya lalu isi pulsa karena khawatir ada sesuatu yang penting. Tapi begitu saya telepon, tidak diangkat,” kenang Putra. Selang satu jam kemudian, Putra mendapatkan pesan melalui whatsapp, yang isinya menanyakan apakah dirinya sedang menerima beasiswa dari tempat lain. Dijawab Putra, tidak. Dan ditanyakan lagi, apakah ingin bergabung sebagai penerima beasiswa KSE. Kata si penghubung KSE tersebut, kalau saja Putra tidak kunjung merespons panggilan di HP-nya itu, hampir dipastikan jatah beasiswanya akan dialihkan ke orang lain. “Alhamdulillah. Ini rezeki saya. Sungguh tidak disangka-sangka. Tidak lulus di gelombang pertama, tapi ternyata saya bisa masuk di gelombang keempat. 

Salah satu kegiatan yang ia mengaku sangat menikmatinya adalah Pelatihan Kepemimpinan atau Leadership Training. Sebab, katanya, dari banyak pelatihan itu ia merasa kemampuan public speaking-nya kian hari kian meningkat. 

“Ada perubahan dalam diri saya ke arah yang lebih baik. Contohnya saya sekarang lebih berani ngomong di depan umum, dan juga wawasan bertambah. Ilmu leadership yang saya peroleh ini insyaallah akan bisa diimplementasikan di dunia kerja nanti,” ucapnya. Satu cerita lain yang tak kalah disyukuri oleh Putra adalah untuk pertama kalinya ia bisa menginjakkan kaki di pulau Jawa. Putra terseleksi dalam program Technology for Indonesia (TF) di awal 2023 yang diadakan di Serang, Banten. “Dari kecil saya bermimpi kelak bisa pergi ke pulau Jawa. Alhamdulillah, mimpi itu terwujud, dengan fasilitas penuh dari KSE. Di sana saya takjub dengan ide teman-teman yang keren-keren. Sekali lagi, terima kasih KSE atas setiap kesempatan ini,” tutup Putra.