Muhammad Imam Ma’arif, S.K.M.
Nyemplung Jadi Pengusaha Berkat KSE
Beasiswa Karya Salemba Empat merupakan beasiswa yang sangat luar biasa menurut saya. Karena tidak hanya memberikan beasiswa secara finansial saja, tetapi juga memberikan bekal kepada penerimanya berupa soft skill tentang kepemimpinan, wirausaha, dan juga penelitian. Pemberian bekal tersebut diwujudkan dengan banyaknya pelatihan-pelatihan yang diadakan KSE.
Perjalanan saya untuk menjadi pengusaha dimulai sejak menerima beasiswa dari KSE. Saya merupakan alumnus dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNDIP. Penerima beasiswa KSE dari tahun 2013 sampai tahun 2016. Saya masuk kuliah di UNDIP pada tahun 2012, saat awal masuk kuliah sempat bingung mau lanjut apa tidak, dikarenakan ada biaya gedung sebesar 20 juta. Kedua orang tua saya adalah seorang petani sehingga dengan uang gedung tersebut membuat saya dan orang tua bingung membayarnya. Pada akhirnya setelah mencari solusi dan bertemu dengan bagian kemahasiswaan, uang gedung tersebut bisa dibayarkan secara cicil setiap semesternya.
Tekad saya setelah masuk kuliah adalah mencari beasiswa, guna meringankan biaya kuliah. Pada akhirnya, saya bisa masuk menjadi bagian penerima beasiswa KSE pada semester 3. Saya sangat bersyukur diterima menjadi bagian dari KSE.
Mulai dari pelatihan Leadership, Entrepreneur Academy, dan Technology For Indonesia. Saya mulai merintis usaha semenjak ikut pelatihan entrepreneur di KSE. Karena tekad saya ingin membayar biaya kuliah sendiri tanpa membebani orang tua. Pada kompetisi Social Entrepreneur Camp dan Young Entrepreneur Spirit alhamdulillah saya bisa mendapat juara. Dimana juara harapan 2 saya dapatkan saat mengikuti Social Entrepreneur Camp, dan Juara 1 saya dapatkan saat mengikuti Young Entrepreneur Spirit.
Saya mencoba semua yang bisa saya jual. Ada peluang jualan pulsa setelah pelatihan, saya jalani jualan pulsa dengan berbagai macam metode, akhirnya laris. Pernah juga jualan tiket pesawat dan tiket kereta serta melayani jasa tour travel.
Saya berani merintis usaha berkat KSE, banyak pemateri di setiap pelatihan yang bisa memotivasi saya untuk pantang menyerah dalam memulai usaha. Saya mulai memutuskan untuk tidak meminta uang kepada orang tua mulai semester lima, karena beasiswa dan usaha saya Alhamdulillah cukup untuk membayar biaya perkuliahan dan uang saku.
Dari orang tua sendiri sebenarnya ingin saya bekerja di perusahaan sebagai karyawan atau menjadi PNS. Namun, dari saya sendiri kok rasanya masih mengganjal karena memang saya sudah mulai jualan sejak zaman kuliah terus hasilnya juga lumayan, kayaknya sayang banget kalau itu mau ditinggalkan.
Saya bilang ke kedua orang tua, kalau minta doa restunya, saya mau mencoba dulu setahun ini untuk fokus ke dunia konfeksi. Saya bilang kalau setahun iniada hasilnya, saya mohon doa restunya untuk melanjutkan. Tetapi, kalau setahun ini tidak ada hasilnya, saya mengalah untuk melamar kerja. Alhamdulillah, dengan kerja keras selama satu tahun itu, akhirnya saya bisa membuktikan ke kedua orang tua bahwasannya memang passion dan rezeki saya di dunia usaha.
Saya lulus kuliah pada bulan Oktober tahun 2016, sebelumnya Maarif Konfeksi masih kerja sama dengan rekan. Karena ada berbagai macam kendala dalam bekerja sama, maka mulai tahun 2017 saya mencoba memulai sendiri dengan merekrut karyawan dan mengontrak rumah produksi sendiri. Saya berani memulai usaha sendiri setelah konsultasi dengan mentor saya di KSE.
Awal saya memulai usaha Maarif konfeksi dengan 3 karyawan, Alhamdulillah sekarang saya memiliki karyawan tetap 14 orang dan karyawan borongan 15 orang. Bekal pelatihan leadership dan entrepreneur di KSE sangat berguna dalam memimpin Maarif Konfeksi saat ini.
Selain dari iklan, karena KSE mempunyai jaringan di seluruh Indonesia sangat membantu saya dalam mendapatkan konsumen. Mulai dari Aceh sampai Papua sudah menjadi langganan dari Maarif Konfeksi. Omzet Maarif Konfeksi saat ini juga sudah mulai stabil dan target pesanan masuk sebesar 2.000 pcs setiap bulannya juga bisa diraih. Saya optimis usaha saya ke depan akan semakin maju.