M Hasbiansyah Zulfahri
Muhammad Hasbiansyah Zulfahri adalah salah seorang Arkeolog dari Indonesia sekaligus pendiri social-entreprise muda yang besar di Yogyakarta. Ia menjalani studi S1 nya di Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada, dengan berbekal Beasiswa Yayasan Karya Salemba Empat dengan Donatur. Kegigihannya dan Prestasinya sewaktu kuliah S1 mengantarkan Hasbi melanjutkan studi S2 dengan beasiswa di Université Paris 1 Panthéon Sorbonne, Paris, France, IREST, Gestion et Valorisation Touristiques des Patrimoines.
Hasbi dikenal tidak hanya memiliki segudang prestasi saja, ia juga memiliki bisnis dalam bidang kemasyarakatan dan lingkungan. Ia mendirikan Hay Bambs Indonesia (2015) yang aktif dalam pembibitan, pengembangan inovasi produk, dan strategi pemasaran produk bambu dari hulu ke hilir.
Satu persatu mimpi Hasbi mulai menjadi kenyataan, karena ia yakni bahwa "Setiap mimpi besar yang kita miliki disana Tuhan telah menyisipkan kekuatan yang besar agar kita dapat meraihnya".
Perjalanan hidup memang penuh lika-liku, kadang tidak seperti yang kita mimpikan. namun dengan tekad dan usaha yang kuat niscaya banyak jalan menuju mimpi yang akan kita raih.
Seperti perjalanan hidup Hasbi, tak semulus yang dibayangkannya. Setelah Lulus SMA, ia harus rela hanya menggantungkan mimpinya untuk kuliah karena kondisi ekonomi.
Hasbi jalani mimpi setahun tidak bisa kuliah dengan bekerja agar bisa mengumpulkan uang untuk kuliah. Mulai dari kuli panggul beras dipasar, berjualan asongan, hingga menjajakan koran di jalanan.
Memang Pria Asal Cianjur Jawa Barat itu, dari awal lulus SD sudah merantau sampai SMA di Yogyakarta. Kelas 2 SMA pun, ia sudah memutuskan uang saku dari kedua orang tua.
"Disaat-saat seperti itu, saya berdoa: saya harus bisa menjadi lebih baik dengan kuliah gratis di Tahun 2012" ujarnya.
Sejak SMA, ia memiliki mimpi yang tertulis, baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Waktu akhir masa SMA, mimpi utamanya adalah kuliah di luar negeri dan gratis. Mimpi keduanya ingin kuliah di antara tiga Universitas terbaik di Indonesia, yaitu UGM, UI atau ITB.
Pria ini memiliki moto hidup "AMPUH : Ambil kesempatan, Mantapkan motivasi, Positif thinking, Usaha maksimal, dan Hidup seimbang", dengan motonya itu ia menjalani hidupnya hingga akhirnya bisa kuliah di UGM.
"Saya memiliki mimpi dan harapan yang besar dalam hidup ini. Ketika saya memiliki hal tersebut (AMPUH), saya harus memiliki usaha dan tenaga yang sangat besar untuk meraihnya." tekadnya saat menceritakan moto hidupnya itu.
Walaupun Harapannya kuliah gratis nampaknya belum bisa ia raih saat itu.
"Pengalaman itu mengajarkan agar selalu bersyukur kepada Allah SWT. Walaupun agak berat kuliah dengan biaya sendiri pada waktu itu".
Akhirnya pada tahun 2013, Hasbi mendapatkan beasiswa KSE. Titik terang pun mulai muncul dengan ia mendapatkan beasiswa KSE. Ia lebih fokus untuk meraih mimpinya dan bisa lebih berprestasi.
"Adanya beasiswa KSE, membuat biaya kebutuhan bulanan saya terjamin. Saya bisa lebih fokus mengembangkan diri lewat keilmuan, organisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Hasil dari itu, saya berkesempatan menjuarai berbagai perlombaan dan mendirikan socio-entreprise".
Selama mendapatkan beasiswa KSE, Hasbi dikenal sebagai sosok yang memilki banyak teman, memiliki aktifitas banyak namun ia juga berprestasi dimana-mana. awalnya banyak bekerja sampingan, saat itu Hasbi mulai merintis bisnis yang bernama Haybams Indonesia pada tahun 2015.
Pada waktu mendapatkan beasiswa KSE, Hasbi aktif di Paguyuban KSE UGM dan pernah menjabat sebagai menteri pengembangan prestasi disana. Ia juga mengikuti beberapa pelatihan dan kompetisi yang di adakan oleh KSE, diantaranya : 10 besar YES Competition, CCFI Leadership Camp dan Juara 2 di KSE Social Entrepreneur.
Selain di KSE, Sejak 8 tahun terakhir, ia telah mendapatkan 18 prestasi baik skala lokal, nasional, dan international, 23 karya tulis dalam bentuk prosiding, artikel, dan jurnal yang telah dimuat di media lokal, nasional maupun international. Lalu 34 organisasi dan kepanitiaan aktif diikutinya, baik skala lokal hingga nasional, dan terlibat di 30-an proyek penelitian, pelatihan, dan pengembangan masyarakat.
Kegigihannya itulah yang mengantarkan Hasbi mengenal Negara Prancis serta mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi S2 nya di Université Paris 1 Panthéon Sorbonne, Paris, France, IREST, Gestion et Valorisation Touristiques des Patrimoines. "Membanggakan bisa berkuliah di Universitas tertua di Perancis dan salah satu kampus terkemuka di Dunia pada tahun 2016 lalu" ungkapnya.
Mimpi besar Hasbi adalah ingin menjadi President of UNESCO dan juga ingin kembali untuk bangsa Indonesia dengan menjadi Menteri Kebudayaan Republik Indonesia serta mendirikan yayasan yang berfokus pada bidang Kebudayaan Indonesia.
Untuk mengejar mimpi besarnya itu, Hasbi mengikuti Intership Student di UNESCO dari Tahun 2018-2019. Selain itu, ia juga pernah menjadi Project Asisstant - Mairie du 18eme Arrondissement, Research Intership - ICOMOS France dan juga mengikuti Massive Open Online Courses (MOOC) by UNESCO (Accelerate Clas, e-tourism) mendalami manajemen komunikasi situs Sejarah dunia.
Setelah lulus dan mendapatkan gelar Master di Prancis, Ia membuktikan janjinya untuk kembali dan mencurahkan ilmunya bagi tanah airnya tercinta. Saat ini, ia berkarir di Badan Pelestarian Pusaka Indonesia sebagai Executive Director.