Miftahul Falah

Kekuatan Riset Menghasilkan Keputusan Bisnis yang Tepat 

Nama saya Miftahul Falah, lulusan Teknik Kimia di ITS. Ayah saya seorang guru dan ibu saya seorang wirausaha. Latar belakang keluarga dari ibu saya merupakan para pedagang. Sehingga, keinginan saya berbisnis terlahir sejak saya kecil. Selain itu, alasan lain saya ingin berkecimpung di dunia bisnis, yaitu ingin mendapatkan kebebasan waktu dan yang lebih utama bisa berkarya sesuai dengan apa yang saya mau.

Pada tahun keempat saya berkuliah, saya mendapatkan beasiswa KSE. Ketika itu, KSE memberi opsi peminatan yang ingin diikuti. Saya memilih peminatan di bidang kewirausahaan. Saya aktif mengikuti program peminatan kewirausahaan tersebut, bahkan sampai setelah lulus kuliah.

Hal yang paling berkesan, yaitu KSE memberi dukungan penuh bagi penerima beasiswanya yang ingin berkecimpung di dunia bisnis. Walaupun sudah lulus kuliah, KSE tetap memberi dorongan dan fasilitas kepada alumninya untuk belajar dan mengembangkan kemampuan berbisnis melalui program atau kegiatan. Ketika saya lulus kuliah, keadaan masih merintis dan belum mengerti pola bisnis yang dijalani. 

Pada tahun 2016, empat tahun setelah saya lulus kuliah, saya diajak kembali mengikuti kegiatan KSE di Solo bersama teman-teman. Mulai dari situ, akhirnya banyak program pelatihan dan pengembangan kewirausahaan. Bahkan, KSE berhasil menyediakan lingkungan orang-orang di bidang bisnis. Kehadiran KSE sangat membantu saya dalam merintis usaha yang awalnya masih belum stabil. Salah satu pogram unggulan KSE ialah kegiatan camp. Kegiatan ini memungkinkan saya bertemu dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda-beda dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. 


Berbicara tentang bisnis yang saya geluti, program utama usaha saya saat ini fokus di bidang pendidikan. Saya memberi nama program ini Sang Juara School. Program ini diperuntukan bagi calon mahasiswa yang akan melakukan persiapan masuk kuliah. Ada dua jenis kegiatan, yaitu bimbingan belajar dan agency.  

Kantor operasional program ini berpusat di kota Surabaya. Peserta kegiatan bimbingan belajar palingbanyak mengikuti yang namanya program karantina atau camp secara intensif. Peserta menginap di hotel selama sebulan dan waktu belajarnya dari pagi, sore, hingga malam dan begitu seterusnya selama masa intensif. 

Segmentasi pasar dari usaha yang saya lakukan merupakan kalangan masyarakat menengah ke atas. Jumlah peserta atau pelanggan memang tidak sebanyak seperti bimbingan belajar online yang biasanya. Jumlah target pasar dari usaha saya tidak begitu banyak, namun memiliki daya beli yang tinggi. 

Alasan saya menjalankan program di bidang pendidikan karena melihat dari peluang keuntungan usaha. Saya belajar dari mentor saya bahwa usaha yang akan selalu dibutuhkan ialah kuliner, kesehatan, dan pendidikan. 

Awalnya usaha ini melayani mahasiswamahasiswa yang kuliah di tahun pertama dan membutuhkan bimbingan. Nah, ketika ingin scale up saya melakukan riset pasar dan mengetahui bahwa market size usaha ini kecil. Setelah itu, saya memikirkan inovasi program baru yang market size-nya lebih besar untuk meningkatkan omzet dan keuntungan yang lebih tinggi. 

Akhirnya, saya kembangkan hingga kini ada juga kegiatan bimbingan belajar persiapan kelas Internasional dan agency kuliah di luar negeri. Usaha ini saya bangun dengan riset data yang mendalam terkait kebutuan masyarakat. Hasil dari riset yang saya lakukan berpengaruh pada setiap keputusan yang saya ambil dalam mengembangkan usaha ini. Semua jenis usaha, apa pun itu, dijalani dan dikembangkan sesuai dengan data. 

Kunci keberhasilan gagasan usaha saya ini, yaitu menentukan dan melakukan positioning. Kita mengambil segmentasi khusus sehingga kompetitor usaha saya bukan bimbangan belajar biasanya. Saya melakukan analisis metric competition dan menganalisis kebutuhan target pasar.  

Intinya. dalam membangun usaha kita harus mengetahui kebutuhan pasar. Kita berasumsi produk atau jasa yang kita jual bagus, unik, dan sebagainya. Ternyata, produk atau jasa tersebut dinilai terlalu tinggi, tidak diterima target pasar, tidak menjadi solusi atau tidak sesuai kebutuhan pasar. 

Jadi, yang perlu dipertimbangkan dalam membangun usaha ialah bukan tentang keinginan kita mau menjual produk apa, tetapi apa yang dibutuhkan masyarakat. Kebanyakan masyarakat butuh yang simpel dan bisa langsung diterima. Penting untuk memperluas riset terlebih dahulu sebelum membangun usaha.